Pemkab Bima Canangkan 20 Gerakan Revolusi Pendidikan

1182
Pencanangan 20 gerakan revolusi pendidikan di Kabupaten Bima ditandai dengan pemukulan Gong oleh Staf Ahli Bupati Bima bidang Pendidikan dan kebudayaan Setda Bima Tajuddin, SH, M.Si.

BIMA, Warta NTB – Pemerintah Kabupaten Bima mencanangkan  20 Gerakan Revolusi Pendidikan (GRP) di Gedung Kurnia Kecamatan Bolo, Rabu (6/3/2019). Pencanangan yang sama juga dilaksanakan secara sentak di seluruh Indonesia mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.

Mewakili Bupati hadir staf  ahli Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Tajuddin SH M.Si, Unsur Kepala Bidang pada Dikbudpora Kabupaten Bima, para guru, Kepala UPT jajaran Dikbudpora, dan Kepala Sekolah SD hingga SMP se Kabupaten Bima.

Kepala Bidang Dikdas Dikbudpora Kabupaten Bima Hj. Jubaidah S.Pd M.Si selaku ketua panitia kegiatan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan sehingga Institusi pendidikan dituntut agar  mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang bergerak sangat cepat.

Dalam hal ini pelaksana pendidikan seperti kepala sekolah dan guru tidak hanya dituntut sekedar menciptakan generasi cerdas, tetapi harus mampu menghasilkan pembelajar yang tangguh dan kreatif karena dengan perubahan zaman yang semakin distruptif, menjadikan sekolah harus mampu mencetak siswa-siswi yang lincah dalam belajar.

Revolusi pendidikan merupakan upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan, sehingga harus direspon oleh pelaksana pendidikan di daerah dalam dalam ha ini Dinas Dikbudpora, para guru dan kepala sekolah untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik guna menciptakan generasi emas bagi penerus bangsa.

“Maju mundurnya dunia pendidikan tergantung dari kita selaku guru dan kepala sekolah, sehingga para insan pendidikan harus dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bagi siswa- siswi dalam menciptakan generasi cerdas,” katanya.

Pada kesempatan itu, Kabid Dikdas berpesan kepada guru dan kepala sekolah agar ikhlas dan amanah dalam menjalankan tugas sebagai pelaksana pendidikan. Pekerjaan jangan dijadikan beban akan tetapi dengan pekerjaan itu kita harus mampu menciptakan gagasan dan inovasi untuk memajukan dunia pendidikan.

“Maka dari itu saya selaku Kabid Dikdas pada Dikbudpora mengimbau kepada seluruh guru dan kepala sekolah agar menjalankan tugas yang diberikan dengan ikhlas dan amanah sehingga mampu menciptakan gagasan dan inovasi untuk memajukan dunia pendidikan,” pesannya.

Bupati Bima yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bima bidang Pendidikan dan kebudayaan Setda Bima mengatakan, pencanangan GRP di Kabupaten Bima merupakan salah satu langkah cerdas yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia.

“Pendidikan tidak hanya mentransformasikan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai peran dalam membentuk karakter bangsa yang terwujud dalam kesatuan esensial subjek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimiliki,” katanya.

Tajuddin menjelaskan, dalam konteks pendidikan, sesuai  UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.

“Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter pada peserta didik dapat dilakukan melalui pendidikan karakter yang dapat dikembangkan di sekolah, sehingga melalui pendidikan ini merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah dalam mengatasi dedikasi moral yang terjadi di kalangan pelajar, Hal tersebut menjadi masalah sosial yang perlu ditangani sampai tuntas,” jelasnya.

Mantan Kadis Dikpora Kabupaten Bima ini menguraikan, pencanangan 20 gerakan revolusi pendidikan di Kabupaten Bima merupakan pondasi utama dan terpenting untuk menambah wawasan, membentuk karakter dan meningkatkan daya saing seseorang. Namun dalam konteksnya, pendidikan dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdasarkan falsafah dan pandangan hidup bangsa yaitu Pancasila.

“Oleh karena itu, dengan adanya pencanangan 20 Gerakan Revolusi Pendidikan di Kabupaten Bima menjadi salah satu gerakan menuju perubahan dan ini harus ditindak lanjuti dengan melakukan langkah nyata bagi kita semua terutama di jajaran dunia pendidikan dalam memajukan mutu pendidikan,” urainya.

Tajuddin berharap dengan adanya pencanangan 20 gerakan revolusi pendidikan dapat merubah cara pandang, cara berfikir, serta cara bersikap yang berorientasi pada kejuangan, kemajuan dan kemodernan terkait revolusi pendidikan dalam mendukung kegiatan ini diperlukan kesamaan persepsi dan yang berkesinambungan sehingga gerakan revolusi pendidikan dapat berjalan dan terkoordinir dengan baik.

“Semoga dengan pencanangan 20 gerakan revolusi pendidikan dapat merubah cara pandang, cara berfikir, serta cara bersikap kita dalam mendukung kegiatan ini sehingga dapat menyatukan persepsi yang berkesinambungan dalam meningkatkan mutu pendidikan khusunya di Kabupaten Bima,” ujarnya.

Pencanangan 20 gerakan revolusi pendidikan di Kabupaten Bima ditandai dengan pemukulan Gong oleh Staf Ahli Bupati Bima bidang Pendidikan dan kebudayaan Setda Bima dan penyerahan pamflet yan memuat  20 gerakan revolusi pendidikan yang masing-masing diterima oleh perwakilan bidang pendidikan di Kabupaten Bima.

Disamping itu dalam kegiatan ini juga  dilakukan penandatanganan pakta integritas terkait komitmen dalam menjalankan peraturan Kepala Dikbudpora Kabupaten Bima nomor: 188/1552.01.1/B/ 2019 tahun 2019 tanggal 6 Maret 2019 tentang pelaksanaan 20 Gerakan Revolusi Pendidikan Kabupaten Bima yang ditandatangani oleh masing-masing perwakilan Dikbudpora Kabupaten Bima. (WR-Man)