Lalu Saswadi Jadi PJS Bupati Lombok Barat

1280
Mantan KADISKOP-UMKM Lobar era Zaini Arony dikenal low profile. Menjelang 4 tahun sisa masa tugasnya, ia berharap bisa memberi kebanggan bagi daerahnya.

LOBAR, Warta NTB — Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Diskop-UKM NTB), Drs. Haji Lalu Saswadi, MM akhirnya dikukuhkan sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat mengisi jabatan yang ditinggalkan sementara oleh Bupati H. Fauzan Khalid.

Pengukuhan tersebut dilaksanakan oleh Gubernur NTB TGH. DR. Zainul Madjdi, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB setelah Mendagri mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 1.31.52-287 Tahun 2018 Tanggal 13 Februari 2018 Tentang Penunjukkan Pjs Bupati Lombok Barat.

Berdasarkan UU. No.10/2016 tentang Pilkada, maka Fauzan yang akan maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2018 harus menjalankan cuti di luar tanggungan negara.

Terhitung sejak tanggal 15 Februari sampai dengan 23 Juni 2018, Fauzan tidak lagi menjalankan tugas selaku Bupati dan seluruh fasilitas yang melekat di dirinya pun tidak lagi dapat ia pergunakan.

Namun Fauzan akan semakin leluasa berkiprah dalam Pilkada 2018 tanpa harus dituding lagi memanfaatkan jabatannya sehingga semakin dekat dan leluasa merebut hati para pemilih dengan prestasi kepemimpinannya selama kurang dari 2 tahun.

Tugasnya selaku Bupati kemudian beralih ke Drs. Haji Lalu Saswadi, MM. Sosok ini sendiri bukan orang asing di kalangan birokrasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Saswadi telah berkiprah selama kurang lebih 25 tahun di Kabupaten yang berjuluk Gumi Patut Patuh Patju. Aneka jabatan telah diembannya membuatnya sangat dipercaya secara konseptual dan teknis untuk menjalankan tugas barunya ini.



Sebelum menjabat sebagai Pjs. Bupati dan Kepala DISKOP-UKM provinsi NTB, Saswadi adalah Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan yang dilamarnya melalui seleksi setelah berkiprah untuk terakhir kalinya sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab. Lobar.

Mantan Camat Bayan dan Kepala Bagian Keuangan di era Bupati Almarhum Drs. H. Iskandar ini pun pernah dipercaya sebagai Kepala Dispenda Lobar, Kepala Dikpora Lobar, Kepala BPMD lobar, dan bahkan dikenal dekat dengan anggota legislatif di DPRD Lobar karena pernah memimpin Sekretariat DPRD lobar.

Dengan segudang pengalaman birokrasinya, Gubernur NTB saat mengukuhkannya tanpa tedeng aling-aling menyampaikan keyakinannya akan kualifikasi dan kompetensi Saswadi.

Berdasarkan SK yang dipegangnya, Saswadi diamanahkan untuk memimpin urusan pemerintahan, memelihara ketentraman masyarakat, memfasilitasi Pilkada Gubernur dan Bupati serta menjamin netralitas aparatur sipil negara, berhak melakukan pembahasan dan menanda tangani Raperda setelah dievaluasi Kemendagri, serta melakukan pengisian jabatan setelah mendapat izin dari Mendagri.

Menurut Pria yang berdomisili di Desa Bagik Polak Barat Labuapi ini, tugas-tugas tersebut harus ia sampaikan menjadi laporannya kepada Mendagri di akhir jabatannya nanti.

Bagi Saswadi, dari seluruh tugas tersebut yang mendapat perhatian terbesarnya adalah netralitas ASN dalam Pilkada dan persoalan keamanan dan ketertiban.

“Biarpun ini (pilkada) gawenya KPU, toh kalau terjadi apa-apa kembali ke kita (Pemda, red),” ujarnya.

Dengan memberikan atensi khusus kepada netralitas ASN dan keamanan, Saswadi telah menyiapkan beberapa trik.

“Kita akan membuat surat edaran yang menegaskan tentang netralitas itu. Juga akan menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi, baik dengan Forkompimda, KPU dan Panwaslu, serta mengunjungi semua kecamatan,” terangnya saat dikonfirmasi beberapa saat menjelang pengukuhan.



Mantan KADISKOP-UMKM Lobar era Zaini Arony dikenal low profile. Menjelang 4 tahun sisa masa tugasnya, ia berharap bisa memberi kebanggan bagi daerahnya.

Di samping itu ia pun ingin mengakhiri masa kerja dengan manis, di antaranya adalah dengan komitmennya bertugas menjadi Pjs. Bupati Lobar.

Sisi lain yang ingin dicapainya adalah agar seluruh perangkat daerah bisa bekerja optimal, setidaknya dalam empat bulan lebih di bawah kepemimpinannya.

“Kita harus merujuk kepada Perda APBD sebagai kitab kuning kita, sehingga harapan saya dalam progress serapan anggaran bisa mencapai 50% di semester pertama, Juni nanti,” ujarnya tegas.

Haji Lalu Saswadi, pria kelahiran Desa Penujak ini dikukuhkan bersama dengan H. Ahsanul Khaliq, S.Sos., sebagai PJs Bupati Lombok Timur.

Kepada keduanya, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang berpesan agar nantinya mereka sering turun ke masyarakat, bertemu dengan tokoh agama, simpul-simpul stakeholder pembangunan dan juga ke para pasangan calon.

“Jadilah sebagai peneduh, pengayom, dan jadi pemimpin di Lobar dan Lotim yang bisa menghasilkan keamanan yang baik,” harap Gubernur.

Saswadi pun memastikan, ia bersama jajaran Forkompimda akan bertemu dengan pasangan calon bupati demi Pilkada yang berlangsung secara damai. [WR/H]