Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018, BPBD Kota Bima Gelar Simulasi Evakuasi Bencana

1519

Kota Bima, Warta NTB – Letak geografis Kota Bima yang berada di jalur cincin api sehingga sering terjadi gerakan sesar yang sewaktu-waktu dapat mengalami patahan yang mengakibatkan gempa. Maka guna mengantisipasi dan meminimalisasi dampak bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, pada peringatan Hari kesiapsiagaan bencana tahun 2018 ini, BPBD Kota Bima melaksanakan simulasi kebencanaan dan evakuasi mandiri secara massal untuk bencana gempa Bumi di Kantor Walikota Bima.

Simulasi dilaksanakan usai Upacara gelar Pasukan Gladi Mekanisme Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial (Kesos) Drs. M. Farid MSi.

Upacara dilaksanakan di Halaman Kantor Walikota Bima, Kamis (26/4/2018) yang diikuti oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan ratusan relawan dari berbagai komponen.

Di depan ratusan relawan penanggulangan bencana, Asisten Pemerintah dan Kesos mengatakan, bencana alam bisa terjadi kapanpun dan di mana pun, tidak melihat waktu dan sulit untuk diprediksi.

“Kita memiliki letak geografis yang rawan terhadap bencana, oleh karena itu kesiap-siagaan relawan dan peralatan penanggulangan bencana harus selalu siaga dan siap diterjunkan manakala ada bencana,” kata Farid.

Apel siaga gelar pasukan dimaksudkan sebagai bentuk kesiapan kita untuk mengantisipasi menghadapi bencana, yang hari ini akan kita simulasikan adalah bencana Gempa Bumi. Baginya pendidikan bencana memerlukan upaya secara komprehensif dengan melibatkan kerjasama multidisipliner, multisektor, dan peran serta seluruh masyarakat secara aktif.

Dijelaskan, ada tiga hal sederhana yang bisa dilakukan untuk pendidikan mitigasi bencana di lingkungan keluarga, yaitu pra bencana, saat terjadi bencana dan pascabencana.

Pada tahap pra bencana orang tua bisa memberi informasi kepada anak tentang pengetahuan mengenai suatu bencana. Pada tahap kedua yakni saat terjadi bencana dalam tahap ini orang tua memberi pemahaman tentang perlindungan jika terjadi bencana dan pada tahap ketiga yaitu pasca bencana, dimana dalam fase ini orang tua bisa membekali anak tentang pengetahuan bagaimana menghadapi masa setelah bencana.

Diakhir sambutannya, diucapkannya terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah banyak berkontribusi membantu penanggulangan bencana di Kota Bima.

“Dampak bencana alam yang timbul, merupakan tanggung jawab kita bersama. Pemerintah Daerah, masyarakat dan lembaga lainnya agar selalu siap dan sigap untuk tanggap darurat maupun pasca bencana. Karena kita pun tidak tahu kapan akan terjadi bencana yang mungkin bisa bisa datang sewaktu-waktu,” ucap Asisten. (WR-02)