Harga Jagung Anjlok, Laskar Donggo-Soromandi Gedor Kantor Bupati Bima

1912
Aksi demo yang dilkukan Aliansi Laskar Donggo-Soromandi di depan kantor Bupati Bima, Selasa (2/6/2020).

BIMA, Warta NTB– Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Laskar Donggo-Soromandi Kabupaten Bima-NTB melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Bima, Selasa (2/6/2020). Aksi gedor kantor Bupati Bima ini meminta perhatian pemerintah terhadap anjloknya harga jagung.

Korlap aksi Satria Madisa dalam orasinya mengatakan, mayoritas warga Kabupaten Bima, khususnya wilayah Kecamatan Donggo Soromandi adalah mayoritas petani, salah satunya petani jagung. Tentu sepantasnya pemerintah daerah memperhatikan dan memperjuangkan harga jual jagung.

“Fakta di lapangan saat ini, jangankan memperjuangkan harga  jagung, memberi dukungan dengan melihat petani saja tidakm Artinya Pemerintah tutup mata dengan persoalan yang dihadapi petani jagung saat ini,” katanya.

Di satu sisi, lanjut dia, pemerintah pusat melalui program Nawa-Cita telah menggelontorkan anggaran ratusan miliar untuk wilayah NTB dalam menunjang kedaulatan pangan nasional. Namun sampai detik ini hasil yang diperoleh petani Bima tidak ada.

“Setiap tahun masyarakat Bima selalu dililit hutang untuk produksi jagung, ditambah lagi persoalan kisruh pupuk bersubsidi. Sementara hasil pertanian tidak sebanding dengan pengeluaran, bayangkan saja harga jagung sekarang ini hanya menyentuh angka kisaran Rp 2.800- 2.900 per kilogram,” ketusnya.

Hal Ini, tambah dia, cukup membuat sengsara para petani yang ada di Bima, tidak hanya jagung persoalan harga bawang juga harusnya menjadi atensi Pemerintah daerah, sebab baru-baru ini harga jagung mulai merosot. 

“Beberapa waktu yang lalu pemerintah Kabupaten Bima menghadirkan Menteri Pertanian RI di Bima, sementara harga bawang tidak mampu diperjuangkan. Dan lebih konyolnya lagi bantuan bibit bawang tahun 2016 silam diduga kuat dijadikan lahan korupsi,” bebernya.

Pantauan wartawan di lokasi, aksi demo  yang dimulai pukul 9.00-14.00 Wita ini, tidak direspon perwakilan Pemerintah Kabupaten Bima sehingga massa aksi memaksa masuk ke halaman kantor bupati dengan merusak pinta gerbang yang menyebabkan terjadi aksi saling dorong dan kericuhan antara massa aksi dengan Polisi dan SatPol PP di pintu gerbang penjagaan kantor bupati. (WR-Man)