Diminta Rujuk ke Mataram, Orang Tua Bayi Tanpa Anus Asal Bre Pasrah

1814

BIMA, Warta NTB – Mengalami kejang-kejang, seorang bayi yang terlahir tanpa anus bernama Yuni Wulandari usia 1 tahun asal Desa Bre, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, terpaksa dilarikan ke RSUD Bima sekitar pukul 03.00 Wita, Jumat (22/11/2019) dini hari.

Sebelumnya anak dari pasangan Irwan dan Mariamah ini dirawat di rumah dan dokter pernah menyarakan agar anak mereka dilakukan operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB di Mataram, namun karena kendala biaya sehingga orang tua tidak mampu melanjutkan operasi.

Sehari-hari Irwan hanya bekerja sebagai buruh di penggilingan padi dan sesekali mengojek sedangkan istrinya Mariamah hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Setelah anak mereka di rujuk ke UGD RSUD Bima, Jumat dini hari, dokter rumah sakit kembali menyarankan agar anak mereka dirujuk ke RSUD Provinsi NTB Mataram.

Lagi-lagi mereka dihadapkan dengan kendala biaya sehingga mereka hanya bisa pasrah menunggu nasib karena tidak mampun membawa rujuk anak mereka ke rumah sakit umum provinsi.

Mariamah mengatakan, sebagai orang tua mereka sangat menginginkan anaknya untuk operasi agar bisa sehat seperti anak-anak lainya, namun karena kendala biaya mereka hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya, tetapi untuk rujuk anak kami ini, kami tidak memiliki biaya, kami mohon bantuan pemerintah lebih-lebih Ibu Bupati Bima untuk membantu kami,” harapnya.

Mariamah mengaku, dalam kehidupan sehari-sehari saja mereka selalu kekurang sehingga ketika mereka diminta untuk rujuk anak mereka ke RSUP Mataram sangat tidak mungkin karena tidak memiliki biaya.

“Dalam kehidupan sehari-hari saja kami masih kekurangan apalagi untuk biaya rujuk yang membutuhkan uang yang banyak seperti biaya transportasi dan biaya operasi dan kami tidak memilik uang. Mohon kami dibantu agar anak kami bisa sehat seperti anak-anak lain,” pintanya mengiba.

Sementara Tim LKSA-LPEPM Bima yang mendampingi bayi tersebut akan berupaya mendapingi bayi malang itu dirujuk ke RSUD Mataram dan sebagai lembaga kemanusian mereka juga berharap bantuan semua pihak untuk meringankan beban biaya keluarga bayi yang akan dirujuk.

“In syaa Allah kami akan melakukan pendampingan ke Mataram dan berharap bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu agar Yuni Wulandari bisa sehat dan bisa dirujuk dan dioperasi di RSUD Provinsi NTB,” kata Muchtar Ketua LKSA- LPEPM Bima didampingi Sekretaris Iksan di RSUD Bima. (WR-Man)